Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Istri pertama saya, Sarah, sudah hampir habis masa berlaku STNK-nya. Alhasil, untuk menanggulangi hal-hal yang tidak diinginkan, saya pun mulai mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk perpanjangan STNK 5 tahun.
Dokumen-dokumen yang dibutuhkan antara lain:
- BPKB asli
- STNK asli
- KTP asli sesuai dengan yang tertera di BPKB
Sebelum berangkat, saya tanya-tanya dulu tentang proses pengurusan kepada mesin pencari sejuta umat dan juga bapak. Di asumsi saya, pengurusannya akan membutuhkan waktu yang lama dan ribet, diping-pong kesana kemari. Namun, asumsi bukanlah fakta. Maka dari itu, mari lakukan penelitian untuk menjawab apakah asumsinya benar atau tidak.
07.45 WIB:
Saya datang membawa si Sarah sembari menembus gerimis yang mulai mendera. Sesampainya di kantor Samsat, saya diarahkan untuk langsung menuju ke cek fisik terlebih dahulu.
07.50 WIB
Sudah ada beberapa orang yang mengantri untuk perpanjangan STNK. Mereka membawa BPKP, STNK, dan KTP beserta dengan fotokopinya. Melihat hal tersebut, saya pun berinisiatif untuk memfotokopi dokumen yang saya bawa. Tempat fotokopi ada di bagian belakang pos pengecekan fisik. Serahkan langsung saja dokumennya dan petugasnya sudah tahu berapa banyak fotokopi yang harus disertakan.
08.00 WIB
Untuk melakukan cek fisik, kita harus mendaftarkan kendaraan kita ke Loket 1. Di loket tersebut, kita akan mendapatkan formulir yang digunakan untuk menempelkan informasi nomer rangka dan nomer mesin. Bila tidak antri, proses pengambilan formulir akan berlangsung dengan cepat.
08.15 WIB
Setelah pengambilan formulir, maka kita akan mengecek nomer rangka dan nomer mesin kendaraan. Proses penggesekan kedua nomer ini tidaklah berlangsung lama, hanya 10 menit saja. Formulir yang sudah terisi nomer tersebut, lalu kita serahkan ke loket 1 yang akan disahkan oleh petugas.
08.20 WIB
Setelah dicek kembali di loket 1, maka kita akan diarahkan ke loket 2 yang terletak bersebelahan. Di loket 2 tsb, dokumen akan kembali dicek oleh petugas dan kita akan mendapatkan kertas kecil berisi keterangan tipe kendaraan dan dokumen apa saja yang diperbaharui. Dalam kasus ini, kertas yg saya terima berisi keterangan: R2, STNK, TNKB dan plat nomer. Kemudian, kita diarahkan untuk membayar di Bank BRI yang terletak di sebelah timur bangunan cek fisik.
08.30 WIB
Di loket Bank BRI, kita akan membayar sebesar Rp 160.000,- untuk mendapatkan dua dokumen: STNK dan TNKB. Kita juga akan diberi kuitansi yang berisi keterangan pembayaran kedua dokumen tersebut.
08.40 WIB
Sudah lunas pembayaran, maka kita akan beranjak ke loket 3 yang berada di sebelah loket 2. Di loket tersebut, kita akan diberikan formulir pendaftaran yang berisi informasi-informasi tentang pemilik dan kendaraan. Perlu dicatat, di ruangan tersebut tidak disediakan bolpoin, maka dari itu lebih baik membawa bolpoin atau bisa membeli di tempat fotokopi. Selesai mengisi formulir, kita akan menyerahkan formulir tsb ke loket pendaftaran di sebelah barat bangunan cek fisik.
08.45 WIB
Dokumen dan formulir pendaftaran kita serahkan ke loket “Perpanjangan STNK 5 tahunan”. Di loket tsb, kita akan mendapatkan nomer antrian untuk pembayaran selanjutnya.
09.00 WIB
Setelah nomer antrian dipanggil, kita akan menuju ke kasir dan melakukan pembayaran sejumlah Rp 69.500,- untuk PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dan SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan) . Setelah itu, kita akan menunggu kembali untuk dipanggil.
09.15 WIB
Hanya 15 menit sejak pembayaran, kita akan dipanggil lagi dan mendapatkan STNK baru dan juga notif pajak. Nah, STNK dan notif pajak akan difotokopi. Lalu, kertas fotokopian dan notif pajak akan diserahkan ke loket pengambilan TNKB (plat nomer).
09.30 WIB
Tadaaaaa…cukup menanti 15 menit. Kita akan dipanggil untuk penyerahan plat nomer dan juga STNK asli. Proses selsai!
Gila. Ternyata prosesnya was wes wos banget. Asumsinya salah total. Faktanya nggak pakai lama. Total hanya 1.5 – 2 jam untuk bisa mendapatkan plat nomer. Mantap jaya.
Tampaknya memang pihak Samsat berusaha menerapkan komitmen penuh terhadap pelayanan publik yang efektif, efisien, tanpa calo, dan nggak pakai drama kesana-kemari. Yang lebih menarik, di seluruh area Samsat kita bisa melihat banyak sekali spanduk tentang “Hindari Calo”, “Urus SIM anda sendiri”, “Kawasan Bebas Korupsi” dan berbagai macam spanduk senada. Semoga sampai seterusnya, pihak samsat terus mempertahankan dan meningkatkan performa pelayanan publiknya. Joss!
Daftar biaya
Bonus:
Foto si Semok Sarah